Supaya Ramadhan Berkah
Ramadhan bulan penuh keberkahan, bulan yang selalu dinanti oleh umat Islam
di seluruh dunia. Keberlimpahan pahala bagi yang mengisi ramadhan dengan kegiatan penuh bermanfaat. Allah swt menilai kebaikan di bulan ramadhan sama dengan ibadah
wajib di bulan lain. Dan melipatgandakan ibadah wajib di bulan ramadhan
menjadi 70 kali lipat pahalanya dibanding bulan lain.
"Rasulullah SAW bersabda : Hai Manusia akan datang suatu bulan kepadamu, bulan yang didalamnya penuh keberkahan. Bulan yang pada siang harinya diwajibkan untuk berpuasa, bulan yang dilipat gandakan pahala pada setiap pekerjaan yang dilakukan. perumpamaan setiap suatu kebaikan yang dilakukan dilandasi ikhlas karena Allah SWT, hal tersebut sudah sama menyelesaikn 70 kebaikan".
Sungguh begitu besar keberkahan dibulan Ramadhan, maka Rasulullah SAW bermohon kepada Allah SWT, jauh sebelum Ramadhan datang. "Ya Allah Berkahi kami dibulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan juga kami ke bulan Ramadhan.
Seperti penulis kutip dari http://www.cintaquran.com Cara Meraih Keberkahan Ramadhan seperti yang dilakukan Rasulullah saw di bulan Ramadhan :
1. Berinteraksi dengan Al Quran
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran (QS.2:185) untuk menjadi
pedoman manusia dari segala macam aktifitasnya di dunia. Dan malaikat
Jibril turun untuk memuroja’ah (mendengar dan mengecek) bacaan
Al Quran dari Rasulullah saw. Maka tidak aneh jika Rasul lebih sering
membacanya pada bulan Ramadhan. Iman Az Zuhri pernah berkata : “Apabila datang Ramadhan maka kegiatan utama kita (selain shiyam) ialah membaca Al Quran.”
Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid dan
esensi dasar diturunkannya Al Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan
diamalkan (QS.Shad: 29).
Namun, tentu tidak cukup hanya dengan membacanya saja. Kecintaan
terhadap Alquran harus dibuktikan dengan penerimaan terhadap isi
kandungannya. Sembari terus membaca, mempelajari, menadaburi, dan
membumikannya dalam seluruh aspek kehidupan. Rasulullah SAW sendiri
pernah mengadu kepada Allah SWT, atas sikap abai umatnya terhadap
Alquran. Hal ini tertuang dalam Alquran: “Dan berkatalah Rasul: “Ya
Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang tidak
diacuhkan” (TQS al-Furqon: 30). Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa yang termasuk sikap abai terhadap Alquran (min hujraani Alquran) adalah
tidak mempelajari dan menghafalkan Alquran, tidak mengimani dan
membenarkannya, tidak menadaburi dan memahami isi kandungannya, tidak
mengamalkan, menaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan
yang terdapat di dalamnya, termasuk meninggalkan Alquran dan
menggantinnya dengan yang lain (baik berupa syair, ucapan, nyanyian,
permainan, sistem serta jalan hidup yang tidak bersumber darinya)” (Lihat: Tafsir Alquran al-’adzim libni Katsir, juz 3, hal. 386).
Ibadah yang sangat ditekan Rasulullah saw di malam Ramadhan adalah
Qiyamu Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan shalat malam atau yang
biasa dikenal dengan shalat tarawih. Rasulullah bersabda: “ Barang siapa yang melakukan qiyam Romadon dengan penuh iman dan perhitungan, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘aliahi).
3. Memperbanyak Dzikir, Do’a dan Istighfar
Bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan
dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan, oleh karena itu jangan
membiarkan waktu sia-sia tanpa aktifitas yang berarti. Diantara
aktifitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan
dilakukan oleh umat Islam adalah memperbanyak dzikir, do’a dan
istighfar. Bahkan do’a orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka
perbanyaklah berdo’a untuk kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain,
khususnya yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah.
Do’a dan istighfaar pada saat mustajab adalah:
- Saat berbuka
- Sepertiga malam terakhir, yaitu ketika Allah swt. turun ke langit dunia dan berkata: “Siapa yang bertaubat? Siapa yang meminta? Siapa yang memanggil, sampai waktu shubuh” (HR Muslim)
- Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah Ta’ala berfirman, “Dan waktu sahur mereka memohon ampun.”
- Mencari waktu mustajab pada hari Jum’at, yaitu disaat-saat terakhir pada sore hari Jum’at.
- Duduk untuk dzikir, do’a dan istighfaar di masjid, yaitu setelah menunaikan shalat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Barangsiapa shalat Fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir hingga terbit matahari, lalu shalat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna” (HR At Tirmidzi)
4. Shadaqah, Infak dan Zakat
Kebaikan Rasulullah saw di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan : “Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan” (HR Al Baihaqi, Al Khatib dan At Tirmidzi)
Dan salah satu bentuk shodaqoh yang dianjurkan adalah memberikan
ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa.
Seperti sabda beliau: “Barangsiapa yang memberi ifthor kepada
orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang
yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
5. Menuntut Ilmu dan Menyampaikannya
Bulan Ramadhan adalah saat yang paling baik untuk menuntut ilmu
ke-Islaman dan mendalaminya. Karena di bulan Ramadhan hati dan pikiran
sedang dalam kondisi bersih dan jernih sehingga sangat siap menerima
ilmu-ilmu Allah swt. Maka waktu-waktu seperti ba’da shubuh, ba’da dhuhur
dan menjelang berbuka sangat baik sekali untuk menuntut ilmu. Pada saat
yang sama para ustadz dan da’i meningkatkan aktifitasnya untuk
berdakwah menyampaikan ilmu kepada umat Islam yang lain.
6. Umrah
Umrah pada bulan Ramdhan juga sangat baik dilaksanakan, karena akan
mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits Rasulullah kepada seorang wanita dari Anshar yang bernama
Ummu Sinan : “Agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara dengan haji bersama Rasulullah saw.” (HR.Bukhari dan Muslim).
7. I’tikaf
I’tikaf adalah puncak ibadah di bulan Ramadhan. Dan I’tikaf adalah
tetap tinggal di masjid taqqarrub kepada Allah dan menjauhkan diri dari
segala aktifitas keduniaan. Dan inilah sunnah yang selalu dilakukan
Rasulullah pada bulan Ramadhan, disebutkan dalam hadits : “
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika memasuki sepuluh hari
terakhir menghidupkan malam harinya, membangunkan keluarganya dan
mengencangkan ikat pinggangnya” (HR Bukhari dan Muslim).
8. Mencari Lailatul Qadar
Lailatul Qadar (malam kemuliaan) merupakan salah satu keistimewaan
yang Allah berikan kepada umat Islam melalui Rasulnya saw. Malam ini
nilainya lebih baik dari seribu bulan biasa. Ketika kita beramal di
malam itu berarti seperti beramal dalam seribu bulan.
Malam kemuliaan itu waktunya dirahasiakan Allah swt. Oleh karena itu
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk mencarinya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Carilah di
sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dan carilah pada hari kesembilan,
ketujuh dan kelima.” Saya berkata, wahai Abu Said engkau lebih tahu
tentang bilangan.” Abu Said berkata : “Betul” “Apa yang dimaksud dengan
hari kesembilan, ketujuh dan kelima.” Berkata: “Jika sudah lewat 21
hari, maka yang kurang 9 hari, jika sudah 23 yang kurang 7 dan jika
sudah lewat 5 yang kurang 5.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Al Baihaqi)
Demikianlah beberapa kunci sukses meraih keberkahan Ramadhan seperti dicontohkan Rasul saw. Mari kita sama-sama berlomba dalam kebaikan selama bulan Ramadhan untuk meraih predikat takwq. Wallahu a’lam[341]
0 comments: