KPID Sumbar Bentuk Komunitas Pelajar Peduli Penyiaran Sehat di Padang
Padang - Maraknya program penyiaran
media, baik televisi maupun radio yang kurang mendidik serta
bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat merupakan ancaman bagi
generasi muda. Jika terus-menerus ditayangkan, dikhawatirkan akan
berdampak buruk terhadap karakter anak bangsa.
Hal itu juga menjadi PR Pemerintah Kota Padang untuk mengantisipasi dampak buruk dari tayangan-tayang tidak sehat tersebut. Terlebih saat ini Pemko Padang dibawah kepemimpinan Walikota Mahyeldi dan Wakil Walikota Emzalmi sangat serius mewujudkan visi Kota Padang yang religius.
"Kita memang tengah serius mewujudkan Kota Padang yang religius. Segala hal-hal yang berbau maksiat dan bertentangan dengan nilai-nilai agama tidak bisa kita tolerir," kata Sekretaris daerah Kota Padang usai membuka kegiatan sosialisasi pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Penyiaran Sehat (KPPPS) di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Rabu (2/3).
Pembentukan KPPPS yang diinisiasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat ini sangat diapresiasi Sekda. Ia berharap komunitas ini dapat dibentuk di setiap sekolah di Kota Padang. "Dengan terbentuknya komunitas (KPPPS) di setiap sekolah di Kota Padang diharapkan semakin efektifmenanggal pengaruh buruk dari tayangan-tayangan tidak mendidik di media televisi, radio dan media internet," kata Sekda.
Lebih lanjut dikatakan, semua pihak berkepentingan menanamkan pemahaman terhadap generasi muda untuk memilah tayangan-tayang yang sehat dan tidak sehat, yang mendidik dan tidak mendidik guna menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh yang merusak. "Semua pihak harus peduli untuk mencegah generasi muda dipengaruhi budaya dan perilaku yang merusak karakter," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Sumatera Barat Afrianto Korga mengatakan, KPPPS ini rencananya akan dibentuk di sekolah-sekolah di daerah se-Sumatera Barat, dimulai di Kota Padang sebagai pilot project. "Semua sekolah di Sumbar kita rencanakan bisa terbentuk komunitas ini. Saat ini Padang sebagai pilot project," sebutnya.
Hal itu juga menjadi PR Pemerintah Kota Padang untuk mengantisipasi dampak buruk dari tayangan-tayang tidak sehat tersebut. Terlebih saat ini Pemko Padang dibawah kepemimpinan Walikota Mahyeldi dan Wakil Walikota Emzalmi sangat serius mewujudkan visi Kota Padang yang religius.
"Kita memang tengah serius mewujudkan Kota Padang yang religius. Segala hal-hal yang berbau maksiat dan bertentangan dengan nilai-nilai agama tidak bisa kita tolerir," kata Sekretaris daerah Kota Padang usai membuka kegiatan sosialisasi pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Penyiaran Sehat (KPPPS) di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Rabu (2/3).
Pembentukan KPPPS yang diinisiasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat ini sangat diapresiasi Sekda. Ia berharap komunitas ini dapat dibentuk di setiap sekolah di Kota Padang. "Dengan terbentuknya komunitas (KPPPS) di setiap sekolah di Kota Padang diharapkan semakin efektifmenanggal pengaruh buruk dari tayangan-tayangan tidak mendidik di media televisi, radio dan media internet," kata Sekda.
Lebih lanjut dikatakan, semua pihak berkepentingan menanamkan pemahaman terhadap generasi muda untuk memilah tayangan-tayang yang sehat dan tidak sehat, yang mendidik dan tidak mendidik guna menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh yang merusak. "Semua pihak harus peduli untuk mencegah generasi muda dipengaruhi budaya dan perilaku yang merusak karakter," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Sumatera Barat Afrianto Korga mengatakan, KPPPS ini rencananya akan dibentuk di sekolah-sekolah di daerah se-Sumatera Barat, dimulai di Kota Padang sebagai pilot project. "Semua sekolah di Sumbar kita rencanakan bisa terbentuk komunitas ini. Saat ini Padang sebagai pilot project," sebutnya.
Sumber : minangkabaunews.com
0 comments: