Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW

Oleh : Syafri Salmi, S.Pd.I
Sekitar 15 abad yang silam, dikala kehidupan bangsa arab dalam kondisi yang sangat memperihatinkan. Bagaimana tidak, tradisi kejahiliyyaan yang masih melekat pada jati diri penduduk Arab pada waktu itu, perbuatan dan aktifitas yang  mereka lakukan sangat jauh bertentangan dengan ajaran Islam, suka menyembah berhala, mabuk - mabukkan, perzinaan dan perilaku keji lainnya. Kira - kira begitulah suasana kehidupan masyarakat Jahiliyyah pada waktu itu.
Ditengah kegelapan yang melanda kehidupan bangsa Arab itu, disitu juga Allah SWT mengirimkan seorang pemuda tangguh yang sangat luar biasa ketengah - tengah kehidupan bangsa Arab yang carut marut itu, berharap dengan kelahiran pemudah ini, bisa merobah kebiasaan yang dilakukan oleh bangsa Arab tersebut. Pemuda itu bernama Muhammad SAW. Dilahirkan dari rahim seorang ibu yaitu Siti Aminah dengan ayah 'Abdullah bin Abd.Mutahalib. lahir 12 Robiul Awwal 570 Masehi di Kota Mekkah pada waktu itu.
Kelahiran Rasulullah SAW yang dikenal juga dengan tahun gajah, karena memang pada waktu itu ada rombongan tentara bergajah yang datang dari Yaman dibawah kepemimpinan gubernur Yaman yaitu Abrahah. Pasukan bergajah ini sengaja datang ke Makkah dengan maksud ingin menghancurkan Ka'bah. Namun berkat kuasa Allah SWT sebelum niat dari pasukan begajah ini berhasil direalisasikan pasukan bergajah ini diserbu oleh komplotan burung yang kita ketahui adalah burung ababil. Entah dari mana burung - burung ini datang hanya Allah SWT lah yang mempunyai kuasa.
Serangan burung ababil ini membuat pasukan tentara bergajah dibawah kepemimpinan Abrahah kocar kacir, sehingga niat untuk menghancurkan ka'bah tidak jadi terealisasikan.
Melihat kiprah yang ditorehkan oleh Rasulullah SAW dalam masa kepemimpinannya menyiarkan ajaran Islam serta merobah tabi'at dan kebiasaan kaum quraisy sangat luar biasa. Bayangkan adat kebiasaan yang telah melekat serta kebiasaan turun temurun yang mereka terima dari nenek moyang mereka, inilah yang dipertahankan oleh kaum kafir Quraisy tersebut. Namun kebiasaan yang jauh menyimpang dari ajaran Islam inilah yang dibasmi oleh Rasulullah SAW. Bisa kita bayangkan betapa beratnya sesungguhnya tugas mulia yang diemban oleh Rasulullah SAW. Untuk merobah kebiasaan yang sudah menjadi darah daging bagi kaum Quraisy ini tentu bukanlah perkara mudah, namun berhasil dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Lebih dekat dengan sosok kepemimpinan Rasulullah SAW, bisa kita simpulkan beberpa tabi'at yang dimilikinya, diantaranya adalah :
1. Rasulullah memiliki kesabaran yang sangat luar biasa.
Dari awal kelahirannya, Rasulullah SAW sudah dihadapkan dengan berbagai ujian yang sangat luar biasa, pada masa usianya masih dalam kandungan ibunya, Rasulullah sudah ditinggal ayahnya. Dengan wafatnya Abdullah bin abd.Muthalib, Rasulullah SAW menjadi seorang yatim. Dan juga ketika Rasulullah SAW sudah terlahir kedunia, ketika usia beliau enam tahun, ibunya pun meninggal dunia, sehingga Rasulullah SAW menjadi seorang yatim piatu. dan Rasulullah pun tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib. Tak berselang lama setelah itu, hanya dua tahun di pangkuan kakeknya yaitu ketika Rasulullah SAW berusia 8 tahun kakeknya pun meninggal, dan Rasulullah SAW tinggal bersama pamannya Abu Thalib.
Baru diawal dengan usia yang masih belia Rasulullah sudah nenghadapi ujian kesabaran yang sangat luar biasa.
Ketika Rasulullah SAW telah diangkat menjadi Rasul dalam usia 40 tahun, dan juga ketika telah turun perintah untuk melaksanakan da'wah secara terang - terangan Rasulullah SAW pun mengalami cobaan yang sangat luar biasa dari kaum kafir Quraisy. Keluarga dekatnya Abu Jahal misalnya, yang selalu berusaha menghalangi Rasulullah dalam menyiarkan risalah Islam. Bahkan dalam sejarah diceritakan Abu Jahal pernah       meletakkan kotoran onta di pundak Rasulullah SAW ketika Rasul sedang melaksanakan sujud dalam sholat. Kemudian juga rintangan yang dialami Rasulullah SAW ketika berusaha menyampaikan risalah kebenaran kependuduk Thaif, jangankan da'wah Rasulullah  SAW disambut baik oleh masyarakat  Thaif, malahan yang diterima Rasul malah sebaliknya. Rasulullah SAW dicaci maki, bahkan  dilempari batu pada waktu itu.
 Beragam penderitaan dan rintangan masih dirasakan Rasulullah SAW, namun hal tersebut dihadapi oleh Rasulullah SAW dengan penuh kesabaran, dan tidak pernah mematahkan semangat perjuangannya untuk menyampaikan risalah kebenaran.
Dalam memimpin, berbagai macam rintangan dan tantangan pasti akan dilalui, apalagi kebenaran yang disampaikan berbeda dari kebiasaan yang dilakukan  banyak orang. Tentu sudah  jelas rintangan itu akan terjadi. Dalam kondisi seperti inilah diperlukan kesabaran yang sangat luar biasa dari jiwa seorang pemimpin.                        



0 comments:

Copyright © 2013 Kreatifitas Menulis