Kaya yang Dermawan

Oleh : Syafri Salmi, S.Pd.I
Ada seorang Sahabat Rasulullah SAW, Yang bernama 'Abdurrahman bin Auf, dimana beliau merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang tergolong orang yang pertama memeluk agama Islam. Bahkan beliau termasuk urutan yang kedelapan dari urutan orang - orang yang pertama memeluk Agama Islam. 
Kemuliaan yang sangat luar biasa terhadap diri 'Abdurrahman bin Auf ini, bayangkan saja ia termasuk sepuluh diantara sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah SAW bahwa kelak nanti dia akan   masuk surga, subahanallah. Kemudian juga beliau merupakan seorang mufti yang dipercayai oleh Rasulullah SAW untuk Memberikan fatwa di Madinah, Sungguh luar biasa begitu mulianya 'Abdurrahman bin Auf.
Dalam perjalanan kehidupannya, 'Abdurrahman bin 'Auf pun merasakan pahitnya hantaman gelombang kehidupan, terlebih ketika kaum kafir Quraisy telah mengetahui bahwa
'Abdurrahman bin Auf telah memeluk agama Islam, berbagai tekanan dari kaum kafir
Quraisy pun dirasakan. Namun hal ini dihadapi dengan sabar dan tabah.
Karena tekanan dari kaum kafir Quraisy semakin membabi buta, maka 'Abdurrahman bin 'auf pun hijrah bersama kelompok yang sudah memeluk Agama Islam ke kota Yastrib. disini kaum yang hjrah bersama Rasulullah ( Muhajirin ), dipersaudarakan oleh Rasululllah SAW dengan kaum Anshar ( kaum yang menunggu kedatangan rombongan yang hijrah bersama Rasulullah SAW ). Di kota Yastrib ini 'Abdurrahman bin 'Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi Al - Anshari, yaitu salah seorang dari kaum anshar yang tergolong orang yang kehidupannya serba berkecukupan.
Pada suatu hari terniatlah oleh Sa'ad bin Rabi Al-Anshari untuk membantu saudaranya ini, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya berkata, "Tunjukkanlah padaku di mana letak pasar di kota ini!"Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar.
Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Alhamdulillah berkat ketekunannya dalam berdagang 'Abdurrahman bin auf berhasil dalam perdagangannya. Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar nikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata, "Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya."Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu?" tanya Rasul SAW."Emas seberat biji kurma," jawabnya.Rasulullah bersabda, "Laksanakanlah walimah (kenduri), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu."
Sejak itulah kehidupan Abdurrahman menjadi makmur. Seandainya ia mendapatkan sebongkah batu, maka di bawahnya terdapat emas dan perak. Begitu besar berkah yang diberikan Allah kepadanya sampai ia dijuluki 'Sahabat Bertangan Emas.
Kehidupan 'Abdurrahman bin 'auf semakin sukses, bahkan Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang dikenal paling kaya pada waktu itu. Walaupun  demikian  Abdurrahman bin Auf juga terkenal dengan kedermawanannya. Terbukti pada waktu perang tabuk Abdurrahman bin Auf tak segan - segan mengeluarkan hartanya dua ratus uqiyah emas.
Melihat hal tersebut Umar bin Al-Khathab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya."Rasulullah memanggil 'Abdurrahman bin 'Auf ini untuk menanyakan perihal ini. "Apakah kau meninggalkan uang belanja untuk istrimu?"
"Ya," jawabnya. "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan."
"Berapa?" tanya Rasulullah.
"Sebanyak rezeki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah SWT".
Sungguh luar biasa seorang sahabat yang kaya, namun juga dermawan.Semoga kita semua, juga tergolong kedalam kelompok seperti sahabat Rasulullah SAW ini, memiliki harta yang berkecukupan, yang diredhoi oleh Allah SWT, dan juga dermawan suka memberi ikhlas karena Allah SWT.***







0 comments:

Copyright © 2013 Kreatifitas Menulis