Balas Korut, Korsel Hidupkan Lagi Speaker Propoganda
Seoul - Korea Selatan (Korsel) menghidupkan lagi siaran propaganda melalui pengeras suara desibel tinggi ke arah Korea Utara (Korut), Jumat (8/1), setelah berita tetangganya itu kembali melakukan tes senjata nuklir.
Tindakan itu dilakukan ketika masyarakat internasional sedang berusaha mencari cara bersama untuk menghukum Korut, menyusul kabar mengejutkan dua hari lalu tentang dilakukannya pengujian pertama bom hidrogen oleh Korut.
Siaran propaganda Korsel adalah campuran banyak isi, dari K-pop dan ramalan cuaca sampai berita dan kritik terhadap rejim Korut. Taktik perang urat syaraf ini banyak dipakai waktu perang Korea 1950-53, namun terbukti sangat efektif.
Saat digunakan kembali tahun lalu, propaganda itu membuat marah Pyongyang dan mereka sempat mengancam melakukan serangan artileri ke arah pengeras suara kalau tidak dimatikan.
Korsel akhirnya mencabut kabelspeaker setelah diraihnya kesepakatan untuk mendinginkan situasi, Agustus lalu.
Sekarang pengeras suara itu kembali hidup, sebagai hukuman atas tes nuklir yang mengejutkan Rabu lalu. Para pengamat meragukan bahwa bom yang diuji adalah benar bom hidrogen.
Sementara itu Amerika Serikat menekan Tiongkok untuk bersikap lebih keras pada Korut.
Dalam pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, Kamis kemarin, Menlu AS John Kerry menegaskan bahwa sikap lunak Beijing tidak membawa hasil dan sudah waktunya bersikap lebih keras terhadap Pyongyang.
"Sekarang Tiongkok memiliki pendekatan khusus yang ingin mereka buat, dan kami setuju serta memberi mereka waktu untuk menerapkannya," kata Kerry kepada wartawan.
"Namun hari ini dalam pembicaraan saya dengan pihak Tiongkok saya menegaskan bahwa itu tidak efektif dan kami tak bisa terus menganggapnya hal yang lumrah (business as usual)."
Sumber : Beritasatu.com
0 comments: